Berita

Kekeringan Di Gunungkidul Semain Meluas. Pertanian Terancam Paceklik

286
×

Kekeringan Di Gunungkidul Semain Meluas. Pertanian Terancam Paceklik

Sebarkan artikel ini

 

Gunungkidulpos – Wonosari – Disejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul dilanda kekeringan.

Bahkan bencana kekeringan sampai saat ini semakin parah. Bantuan air bersih yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pun dinilai tidak mampu menjangkau permintaan air bersih selama puncak musim kemarau.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat, dropping air bersih telah tersalurkan di 18 kalurahan yang terdampak bencana kekeringan.

Lebih dari 15 ribu kepala keluarga mengalami krisis air bersih.

“Kekeringan semakin meluas, untuk itu kami bakal mengajukan Biaya Tidak Terduga (BTT) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Gunungkidul,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono kepada Wartawan.

Pengajuan anggaran dilakukan untuk mencukupi biaya droping air bersih. Sebab, 1.000 tangki bantuan air bersih dinilai tidak dapat menjangkau secara keseluruhan warga terdampak.

Prediksi kami bantuan air bersih bisa dimanfaatkan hingga Oktober. Namun sampai saat ini sudah 50 persen stok air bersih tersalurkan.

”Padahal permintaan dari masyarakat juga bertambah,” ujar Purwono.

Untuk itu, BTT yang akan diajukan rencananya akan menambah sekitar 300 tangki untuk menangani permasalahan bencana kekeringan. Setidaknya, 576 tangki disalurkan dari 1.00 tangki yang disiapkan. Wilayah terdampak bencana kekeringan yakni Kapanewon Girisubo, Panggang, Rongkop, Saptosari, Tepus, Karangmojo, Nglipar, dan Ponjong.

“Droping air terbanyak saat ini di Kapanewon Panggang yakni sekitar 148 tangki,” ucapnya.

Permohonan air bersih didominasi oleh permukiman yang tidak terjangkau aliran PDAM.

Krisis air yang dirasakan juga sangat berdampak pada produktivitas petani di Gunungkidul.
Ratusan hektar lahan pertanian mengalami gagal panen imbas puncak kemarau yang berkepanjangan.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul menyatakan potensi krisis pangan dapat terjadi saat El Nino. Para petani dihimbau untuk menjaga ketahanan pangan keluarga untuk mengatasi krisis pangan.

“Terdapat 502 hektar lahan pertanian gagal panen karena imbas bencana kekeringan,” kata Sekertaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono beberapa waktu lalu. (Byu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *