
Gunungkidulpos – Sikap tidak mudah putus asa atau patah semangat ditorehkan oleh Endah Subekti Kuntariningsih. Bagaimana tidak, disela-sela kesibukannya menjadi pejabat publik dan politisi yang mampu memenangkan pertarungan di Pilkada Gunungkidul, Endah baru saja menyelesaikan sidang tesis dalam program Magister Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah.

Hal itu mampu mencuri perhatian publik hingga dijuluki sebagai wonder women.
Meski berbalik jadwal kegiatan yang penuh, ia pun berkomitmen untuk membuktikan keseriusannya dalam dunia pendidikan.
Keputusannya menempuh pendidikan S2 di bidang pertanian bukan tanpa alasan. Ia ingin menambah wawasan dan kemampuan dalam memahami sektor pertanian, salah satu sektor unggulan Gunungkidul.
Endah Subekti Kuntariningsih merupakan contoh nyata bahwa perempuan mampu menjalankan banyak peran sekaligus. Dengan tekad dan semangat yang ia miliki, bukan tidak mungkin ia akan terus membawa perubahan besar, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat Gunungkidul.
Perempuan kelahiran Gunungkidul 23 Maret 1976 itu merupakan sosok perempuan yang dikenal dikalangan publik sebagai wanita pantang menyerah.
Dengan selogan “Hancur libur dan bangkit kembali” merupakan fondasi Endah untuk berkarya di Bumi Handayani.
Lebih lanjut menurut Endah, ilmu yang ia dapatkan dijadikan bekal untuk mewujudkan kebijakan berbasis pengetahuan, khususnya setelah ia terpilih menjadi pemimpin di Kabupaten Gunungkidul.
“Ilmu itu penting untuk pengetahuan kita dan pendidikan menjadi tonggak utama dalam menggali ilmu. Dan kedepan saya ingin setiap kebijakan yang saya ambil memiliki dasar pengetahuan yang kuat,” kata Endah usai menjalani sidang tesis dalam program Magister Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP).
Sebagai Ketua DPRD Gunungkidul periode 2019-2024, Endah memiliki jadwal yang padat. Apalagi, setelah masa tugasnya selesai, ia semakin sibuk mempersiapkan diri sebagai calon bupati. Namun, ia berhasil menjalani peran ganda tersebut tanpa melupakan pendidikan.
“Semua ini adalah tentang prioritas dan manajemen waktu. Dan akhirnya bisa terpenuhi semua sesuai harapan saya,” ucap Politisi Besutan Megawati Soekarnoputri.
Disinggung mengenai pengelolaan waktu kuliah, Endah mengaku bahwa setiap akhir pekan dan waktu senggang, ia gunakan untuk mengikuti perkuliahan.
Hal itu tak luput dari dukungan keluarga, terutama kedua anaknya, menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
Endah percaya bahwa perempuan yang terdidik akan membawa perubahan besar, baik di keluarga maupun masyarakat.
Sehingga perempuan harus terus belajar, apapun profesinya.
Dengan gelar Magister Pertanian yang akan disandangnya setelah wisuda nanti, Endah berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam meningkatkan produktivitas pertanian Gunungkidul.
Endah pun berkomitmen akan pengelolaan disektor pertanian sehingga kedepan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan petani.
Endah patut menjadi inspirasi banyak perempuan dan generasi muda. Meski ditengah kesibukan pendidikan bukanlah hambatan.
“Selama ada niatan untuk belajar itu tidak mengenal usai ataupun profesi,” tutupnya. (Byu)






