Berita

Gunungkidul Night Carnival 2025 Berlangsung Meriah. Bupati dan Tamu Undangan Kenakan Muka Bertopeng

18
×

Gunungkidul Night Carnival 2025 Berlangsung Meriah. Bupati dan Tamu Undangan Kenakan Muka Bertopeng

Sebarkan artikel ini

Gunungkidulpos – Dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Gunungkidul, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kembali menggelar Gunungkidul Night Carnival 2025, Rabu (8/10/2025) malam.

Ribuan warga memadati sepanjang kota Wonosari untuk menyaksikan Gunungkidul Night Carnival 2025, sebuah perayaan budaya yang memadukan tradisi, kreativitas, dan semangat masyarakat Gunungkidul.
Kegiatan ini dibuka secara megah dengan drama tari kolosal “Probo Bumi Dhaksino”, persembahan istimewa dari Kabupaten Gunungkidul yang memukau penonton dengan perpaduan musik gamelan, tata cahaya, dan gerak tari yang sarat makna.

Namun dibalik kemeriahan Karnival tersebut ada yang unik, dimana Bupati, Wakil Bupati, Jajaran Forkopimda, dan tamu undangan mengenakan topeng.
Hal itu membuat banyak warga bertanya-tanya.

Namun hal itu langsung dijelaskan oleh Bupati Gunungkidul saat berpidato didepan ratusan warga. Menurut Endah, topeng merupakan aset budaya yang dihasilkan oleh para pengrajin dari Gunungkidul.

Oleh sebab itu, penggunaan topeng tidak tak sekedar sebagai penghibur warga yang hadir untuk menyelesaikan Gunungkidul Night Carnival melainkan mengajak semua elemen untuk menghormati hasil karya seniman topeng asli Gunungkidul yang sudah mendunia.

“Jangan meninggalkan sejarah, ini harus dilestarikan agar produksi topeng di Gunungkidul tidak tenggelam tergerus zaman,” ujarnya.

Bupati juga menyebut bahwa Gunungkidul Night Carnival bukan sekadar hiburan, tetapi juga wadah ekspresi budaya masyarakat.

“Malam ini kita menyaksikan Gunungkidul Night Carnival sebagai wadah pagelaran beragam karya seni dan budaya, sekaligus hiburan berkualitas bagi seluruh warga. Setiap rias, setiap kostum, setiap tarian, dan setiap iringan musik bercerita tentang kearifan lokal, kegigihan, serta keindahan alam Gunungkidul,” ucapnya.

Menurutnya, acara ini merupakan bentuk nyata semangat masyarakat Gunungkidul yang kreatif, tangguh, dan penuh optimisme.

“Melestarikan budaya berarti menjaga nilai-nilai luhur dan kepribadian Nusantara di tengah arus globalisasi. Melalui event ini, kita berupaya mendukung pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan kesenian serta budaya daerah. Harapan saya, para seniman, budayawan, dan masyarakat terus menggali serta memberdayakan warisan budaya agar tetap hidup dan dinikmati generasi selanjutnya,” tutupnya. (Byu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *