Berita

Wisatawan Masih Bebas Buang Sampah

275
×

Wisatawan Masih Bebas Buang Sampah

Sebarkan artikel ini
Komunitas Relawan Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Bidang Pelayanan Kemasyarakatan Paroki Petrus Kanisius Wonosari sedang memulung sampah di obyek wisata Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul pada momen liburan tahun baru, Rabu 1 Januari 2025. Sebanyak enam karung sampah jenis bahan plastik dan tisu diangkut belasan relawan demi mewujudkan pariwisata Gunungkidul yang bersih dan nyaman. (Foto: Ist)

Gunungkidulpos – Pengunjung obyek wisata di Kabupaten Gunungkidul tampaknya masih bebas dan sesuka hati membuang sampah di kawasan wisata pantai. Perilaku pengunjung membuang sampah pada tempatnya belum terbangun dengan baik.

Kenyataan tersebut terlihat dari volume sampah yang berhasil dikumpulkan komunitas relawan Keadilan Perdamaian Keutuhan Ciptaan (KPKC) Paroki Petrus Kanisius Wonosari, pada kegiatan Reresik Sampah Obyek Wisata pada puncak libur tahun baru 2025 di Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul Rabu (1/1) kemarin.

“Dari tebing ujung barat sampai tebing timur di Pantai Sadranan kemarin kami berhasil menyisir sampah sebanyak hampir enam karung,” kata Theresia Setyaningsih memimpin kegiatan KPKC Reresik Pantai Sadranan.

Menurut Setyaningsih, hasil relawan memulungi sampah di sepanjang pantai ditengah padat pengunjung menemukan jenis sampah plastik paling mendominasi, seperti plastik botol bekas minuman, plastik bekas kemasan makanan, disusul tisu yang tampak berserakan di pantai yang dikenal pasir putih dan kaya wahana permainan air tersebut.

“Lima karung yang kami sediakan penuh untuk sekali jalan memulung sampah. Baliknya lagi kami masih dapat satu karung,” tambah Setyaningsih.

Koordinator Relawan KPKC Paroki Wonosari, Agustinus Iman, mengatakan, beberapa sudut pantai sebenarnya telah terpampang papan imbauan atau peringatan pemerintah mengajak pengunjung membuang sampah pada tempatnya. Hanya saja, papan peringatan tersebut tampaknya kurang mendapat perhatian pengunjung dari berbagai daerah memadati Pantai Sadranan pada tahun baru kemarin.

Lebih lanjut, Iman menjelaskan, kegiatan Reresik Sampah Pantai Sadranan menjadi kegiatan insidental relawan KPKC Paroki Wonosari bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Gunungkidul dan Pokdarwis Sadranan sebagi respon terhadap masalah sampah pada momentum tahun baru sejalan dengan naiknya jumlah pengunjung dibandingkan kunjungan hari biasa. Kerjasama Relawan KPKC Paroki Wonosari dengan Pokdarwis dan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Gunungkidul rencananya akan terus ditingktkan dengan kegiatan serupa menyasar pantai-pantai lain pada hari-hari padat pengunjung. Iman menambahkan, ada puluhan obyek wisata pantai berkembang membentang di Kabupaten Gunungkidul dari Kapanewon Purwosari hingga Rongkop yang harus menjadi perhatian bersama agar Gunungkidul tetap menjadi primadona pariwisata tingkat nasional.

Sementara itu, Rimba, pelaku usaha pariwisata Pantai Sadranan menyambut baik kegiatan komunitas KPKC Paroki Wonosari yang menaruh perhatian terhadap kebersihan kawasan wisata Pantai Sadranan. Ia berharap semakin banyak komunitas di Gunungkidul yang tumbuh dan bergerak bersama ikut dalam mengatasi masalah sampah obyek wisata.

“Memang kami dari sektor pelaku usaha di kawasan pantai saat ini masih sangat kekurangan tempat sampah. Idealnya memang setiap 100 meter di jalur pengunjung datang tersedia tempat sampah. Semoga kebutuhan kami bisa diupayakan kepala daerah yang baru,” ungkapnya.

Rimba optimis, apabila kesadaran bersama menjaga kebersihan kawasan obyek wisata berjalan antara pemangku kebijakan, kelompok pelaku usaha, dan pengunjung sendiri akan menciptakan pariwisata yang lebih bersih, lebih nyaman, dan Sadranan tetap akan dirindukan pengunjung. Semua itu memang perlu kepeloporan dan edukasi di tingkat pokdarwis sendiri sebelum membangun kesadaran pengunjung,” pungkas Rimba. (GG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *